Wajahnya kacau. Tegak ia mencoba berdiri. Namun beban masalah membuatnya lunglai.
Sesungguhnya dia lelaki yang damai. Di hatinya tidak tersimpan benci.
Seluruh cintanya telah diserahkan kepada sebuah jalan yang sangat suci.
Jalan dakwah yang sangat ia yakini akan memberikan kebaikan abadi.
Cinta yang ia berikan serasa tidak bertepi. Sangat luas, tidak terperi.
Namun hatinya tengah tersakiti. Tidak tahu dimana ia akan berhenti
menepi. Sebentar saja, sekedar melepas kegundahan hati.
Bertanya, ada apa. Tanpa jawab, tanpa suara. Bimbang ia kumpulkan
tenaga. Subhanallah, ia lihat cahaya. Terang, seterang cintanya.
Bangkit. Lelaki itu bangkit berdiri. Berkata kepada diri sendiri.
Kerjakan saja !
Karena kita sudah mengetahui bahwa yang kita inginkan adalah
kridhaan-Nya. Bukan sedang menghamba harta ataupun jabatan dunia.
Mengapa masih dibuat risau oleh pandangan dan penilaian manusia?
Laksanakan saja !
Karena kita semua sudah berikrar bahwa hidup dan mati adalah untuk-Nya.
Bukan untuk membela kepentingan-kepentingan sesaat dan membela sesiapa.
Kerja kita semua di jalan mulia. Hanya untuk Allah saja !
Lakukan saja !
Karena perjalanan ini masih panjang dan memerlukan kesungguhan dan
kesetiaan kita. Tujuan tidak akan tercapai jika keengganan menyelimuti
jiwa. Lawan kemalasan, buang kepengecutan.
Curahkan saja !
Semua tenaga terbaik sudah selayaknya kita curahkan untuk mengemban
amanah dakwah. Yakinlah jalan ini penuh berkah melimpah. Di hadapan
telah menunggu surga yang indah.
Nikmati saja !
Hidup ini terlalu singkat untuk disesali dan dikesali. Jalan perjuangan
yang sangat panjang menantang, harus terus menerus kita lalui. Jangan
gagal menikmati, semua indah pada waktunya jika kita mengerti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar